JAM UMUM

hit counter

Website counter

Mobil VW

Mobil VW

Jumat, 04 Juni 2010

Sejarah VW "KODOK"

VW Kodok, atau resminya VW Type 1, adalah sebuah mobil kecil yang diproduksi oleh Volkswagen. Juga dikenal dengan Beetle atau Bug dalam bahasa Inggris, atau Käfer dalam bahasa Jerman, WV Kodok merupakan salah satu mobil yang paling mudah dikenal di dunia, dikarenakan oleh bentuknya yang khas, bunyinya yang unik, dan kehandalannya.

VW Kodok diproduksi mulai tahun 1938 sampai 2003, walau sempat terhenti oleh Perang Dunia II. Pada rentang masa yang panjang ini, lebih dari 21 juta VW Kodok dibuat.

Dalam sebuah polling internasional untuk penghargaan mobil yang paling berpengaruh, VW Kodok menempati peringkat keempat setelah Ford Model T, Mini dan Citroën DS.

Asal mula mobil ini berasal dari jaman Nazi Jerman pada tahun 1930an. Adolf Hitler menginginkan agar kendaraan pribadi dapat tersedia untuk masyarakat umum, dan menugaskan seorang insinyur, Ferdinand Porsche, untuk merancang kendaraan tersebut. Hitler mensyaratkan bahwa kendaraan ini harus mampu mengangkut dua orang dewasa dan tiga anak kecil, pada kecepatan 100 km/jam, dan harganya tidak melebihi harga sepeda motor ditambah harga boncengan samping sepeda motor pada waktu itu.

Perancang mobil yang sebenarnya masih kontroversial, karena walaupun secara resmi Ferdinand Porsche adalah perancangnya, pada 1920-an, Joseph Ganz telah merancang mobil yang mirip. Mobil tersebut lebih kecil dan lebih murah, namun para produsen mobil tidak tertarik, justru dua produsen sepeda motor yang tertarik. Adler memproduksi Maikäfer, dan Standard memproduksi Superior, dan mengkampanyekan dalam iklan sebagai ‘Der Deutsche Volkswagen’ (mobil rakyat Jerman).

Ketika Nazi mulai berkuasa, mereka menyukai Superior, namun tidak lama kemudian, Joseph Ganz dimasukkan ke penjara. (Ia kemudian kabur ke Swiss). Kemungkinan alasan dipenjaranya Ganz adalah karena Nazi mengetahui bahwa ia adalah seorang Yahudi. Pemerintah Nazi kemudian mendekati Porsche, yang merancang prototipe mobil yang mirip dengan Superior, yang dinamakan Käfer. Menurut Volkswagen, tidak hanya Ganz yang telah merancang mobil dengan desain mirip, dan Käfer sendiri bukan didesain berdasarkan rancangan Ganz.

Perusahaan Volkswagen dapat bertahan setelah Perang Dunia atas usaha seorang tentara Inggris, Mayor Ivan Hirst. Setelah perang, Hirst diperintah untuk mengepalai pabrik yang telah rusak dibombardir Sekutu dan dikuasai Amerika Serikat. Dimulai dengan usahanya membuang bom yang tidak meledak yang tersangkut di antara mesin produksi, ia kemudian berhasil meyakinkan angkatan bersenjata Inggris untuk memesan 20.000 mobil. Pada tahun 1946, pabrik tersebut telah dapat memproduksi 1.000 mobil per bulan.

Produksi VW Kodok “Type 1″ berkembang pesat dari tahun ke tahun, dan pada 1954 mencapai 1 juta mobil. Pada 1973, produksi telah mencapai 16 juta, dan popularitas mobil telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Mobil ini memiliki nama julukan yang berbeda-beda pada setiap negara, namanya biasanya berupa istilah yang mencoba menggambarkan bentuknya yang unik: Käfer di Jerman; Sedan, lalu Fusca di Brasil; Coccinelle di Perancis; Σκαθάρι (Scathari yang berarti kumbang) atau Σκαραβαίος (Scaraveos yang berarti kumbang jenis Scarabaeidae) di Yunani; Maggiolino di Italia; Sedán atau Vocho di Meksiko; Kever di Belanda; kotseng kuba (yang berarti ‘mobil punggung bongkok’)/”pagong” (kura-kura) di Filipina; Garbus (yang berarti ‘Bongkok’) in Polandia; Brouk di Republik Ceko; Carocha di Portugal; Escarabajo di Spanyol dan Amerika Latin; Hipushit di Israel; Косτенурка (Kostenurka) di Bulgaria (yang berarti kura-kura); عقروقة (Ag-ru-ga) in Iraq; Boble (gelembung) di Norwegia; Buba di Kroasia; Bug di Amerika Serikat, dan tentunya Kodok di Indonesia.

Kamis, 03 Juni 2010

Photo/Gambar





Sabtu, 29 Mei 2010

sejarah VW "KODOK"

VW Kodok, atau resminya VW Type 1, adalah sebuah mobil kecil yang diproduksi oleh Volkswagen. Juga dikenal dengan Beetle atau Bug dalam bahasa Inggris, atau Käfer dalam bahasa Jerman, WV Kodok merupakan salah satu mobil yang paling mudah dikenal di dunia, dikarenakan oleh bentuknya yang khas, bunyinya yang unik, dan kehandalannya.

VW Kodok diproduksi mulai tahun 1938 sampai 2003, walau sempat terhenti oleh Perang Dunia II. Pada rentang masa yang panjang ini, lebih dari 21 juta VW Kodok dibuat.

Dalam sebuah polling internasional untuk penghargaan mobil yang paling berpengaruh, VW Kodok menempati peringkat keempat setelah Ford Model T, Mini dan Citroën DS.

Asal mula mobil ini berasal dari jaman Nazi Jerman pada tahun 1930an. Adolf Hitler menginginkan agar kendaraan pribadi dapat tersedia untuk masyarakat umum, dan menugaskan seorang insinyur, Ferdinand Porsche, untuk merancang kendaraan tersebut. Hitler mensyaratkan bahwa kendaraan ini harus mampu mengangkut dua orang dewasa dan tiga anak kecil, pada kecepatan 100 km/jam, dan harganya tidak melebihi harga sepeda motor ditambah harga boncengan samping sepeda motor pada waktu itu.

Perancang mobil yang sebenarnya masih kontroversial, karena walaupun secara resmi Ferdinand Porsche adalah perancangnya, pada 1920-an, Joseph Ganz telah merancang mobil yang mirip. Mobil tersebut lebih kecil dan lebih murah, namun para produsen mobil tidak tertarik, justru dua produsen sepeda motor yang tertarik. Adler memproduksi Maikäfer, dan Standard memproduksi Superior, dan mengkampanyekan dalam iklan sebagai ‘Der Deutsche Volkswagen’ (mobil rakyat Jerman).

Ketika Nazi mulai berkuasa, mereka menyukai Superior, namun tidak lama kemudian, Joseph Ganz dimasukkan ke penjara. (Ia kemudian kabur ke Swiss). Kemungkinan alasan dipenjaranya Ganz adalah karena Nazi mengetahui bahwa ia adalah seorang Yahudi. Pemerintah Nazi kemudian mendekati Porsche, yang merancang prototipe mobil yang mirip dengan Superior, yang dinamakan Käfer. Menurut Volkswagen, tidak hanya Ganz yang telah merancang mobil dengan desain mirip, dan Käfer sendiri bukan didesain berdasarkan rancangan Ganz.

Perusahaan Volkswagen dapat bertahan setelah Perang Dunia atas usaha seorang tentara Inggris, Mayor Ivan Hirst. Setelah perang, Hirst diperintah untuk mengepalai pabrik yang telah rusak dibombardir Sekutu dan dikuasai Amerika Serikat. Dimulai dengan usahanya membuang bom yang tidak meledak yang tersangkut di antara mesin produksi, ia kemudian berhasil meyakinkan angkatan bersenjata Inggris untuk memesan 20.000 mobil. Pada tahun 1946, pabrik tersebut telah dapat memproduksi 1.000 mobil per bulan.

Produksi VW Kodok “Type 1″ berkembang pesat dari tahun ke tahun, dan pada 1954 mencapai 1 juta mobil. Pada 1973, produksi telah mencapai 16 juta, dan popularitas mobil telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Mobil ini memiliki nama julukan yang berbeda-beda pada setiap negara, namanya biasanya berupa istilah yang mencoba menggambarkan bentuknya yang unik: Käfer di Jerman; Sedan, lalu Fusca di Brasil; Coccinelle di Perancis; Σκαθάρι (Scathari yang berarti kumbang) atau Σκαραβαίος (Scaraveos yang berarti kumbang jenis Scarabaeidae) di Yunani; Maggiolino di Italia; Sedán atau Vocho di Meksiko; Kever di Belanda; kotseng kuba (yang berarti ‘mobil punggung bongkok’)/”pagong” (kura-kura) di Filipina; Garbus (yang berarti ‘Bongkok’) in Polandia; Brouk di Republik Ceko; Carocha di Portugal; Escarabajo di Spanyol dan Amerika Latin; Hipushit di Israel; Косτенурка (Kostenurka) di Bulgaria (yang berarti kura-kura); عقروقة (Ag-ru-ga) in Iraq; Boble (gelembung) di Norwegia; Buba di Kroasia; Bug di Amerika Serikat, dan tentunya Kodok di Indonesia.

Sejarah Automotif

PeRkEmBaNgAn DuNia OtoMoTif

Sejarah dunia otomotif dimulai ketika Nicolaus August Otto menemukan mesin motor pada tahun 1876. Kemudian, pada tahun 1885 Gottlieb Daimler menemukan mesin berbahan bakar minyak yang memungkinkan terbukanya revolusi pada lahirnya desain mobil. Penemuan tersebut kemudian dilanjutkan oleh Karl Benz, seorang mechanical engineer yang pertama kali membangun mobil praktis yang dijalankan oleh mesin yang disebut sebagai internal-combustion engine pada tahun 1985.

Di Amerika, John W. Lambert menemukan mobil bertenaga bensin pada tahun 1891. Duryea Brothers menjadi perusahaan pertama yang memproduksi dan menjual kendaraan tersebut kepada publik. Segalanya mungkin berjalan tidak terlalu signifikan, sampai pada akhirnya Henry Ford meluncurkan Model-T yang fenomenal itu, dilengkapi dengan sistem transmisi dan desain yang lebih baik. Model pertama diproduksi tahun 1908 dan terus mengalami perubahan hingga tahun 1980.

Masih bicara soal transportasi darat, di bidang per-keretaapi-an, sejarah dimulai ketika George Stephenson merancang kereta api uap pertama di tahun 1824. Meskipun memang benar bahwa steam engine telah ditemukan James Watt jauh sebelum itu. Baru pada tahun 1924 kemudian kereta api uap mengalami perkembangan yang matang dan tersebar hingga ke seluruh dunia. Disusul kemudian oleh lahirnya kereta api diesel pada tahun 1960an. Setelah mengalami vakum yang agak lama, muncullah kereta api super cepat berbasis teknologi Maglev yang sebetulnya masih berada pada pertumbuhan awal. Kendati demikian, kita bisa melihat TGV dan Shinkansen dengan penuh kekaguman dan ketakjuban yang tiada terperi.

Sementara itu, di dunia aeronautika, sejarah bercerita jauh lebih panjang. Konon, pada tahun 852 seorang ilmuwan Muslim bernama Armen Firman meloncat dari sebuah menara di Cordoba (Spanyol) dan melayang menggunakan jubah yang dikenakan sebagai parasut. Pada tahun 875, Abbas Ibn Firnas mengulang aksi nekad Firman. Sayangnya, ia menderita cidera punggung yang berakibat pada kematian beberapa tahun kemudian. Baghdad kemudian menggunakan nama Firnas sebagai nama bandara untuk mengenangnya.

Berabad-abad kemudian, orang terus beranggapan bahwa manusia terbang harus dengan sayap. Bahkan lukisan DaVinci yang terkenal di tahun 1500an itu juga menyiratkan hal yang demikian. Cerita menjadi agak berubah ketika Sir George Cayley di tahun 1799 merumuskan konsep pesawat di mana harus memiliki sayap, ekor, dan sebagainya. Lucunya, konsep ini dituliskan pada sekeping uang perak yang dibuat pada tahun tersebut.

Cayley kemudian membuat glider sesuai konsepnya itu dan menyuruh pengemudi keretanya (coachman) untuk mencobanya, tetapi tidak ada pencapaian hasil yang jelas. Adalah Otto Lilienthal yang kemudian menjadi orang pertama yang membuat glider sekaligus mencoba melayangkannya sesaat. Hasil eksperimen tersebut dipublikasikan, tetapi sayangnya, suatu hari ketika ia melakukan percobaan, terjadi hembusan angin yang membuatnya terjungkal dan meninggal dunia.

Pada tanggal 28 November 1896, seorang professor bernama Samuel Langley dari Smithsonian Institute berhasil membuat pesawat tanpa awak yang mampu terbang hingga ketinggian 4.200 kaki dengan kecepatan 30 mph. Langley kemudian meminta dana riset dari Departemen Pertahanan Amerika sebesar US$ 5.000 untuk merancang pesawat terbang berawak. Dua kali percobaan yang dilakukan pada tanggal 7 Oktober 1903 dan 9 Desember 1903 hanya membuahkan kegagalan. Percobaan pertama mengakibatkan sayap pesawat patah tanpa meninggalkan darat. Sementara pada percobaan kedua pesawat tak mampu terbang dan jatuh tercebur di Sungai Potomac. Meski demikian, atas jasanya di bidang aeronautika, nama Langley diabadikan sebagai nama lab terkenal: NASA Langley.

Jeda 8 hari setelah percobaan kedua Langley, Kitty Hawk karya Wrights bersaudara mencatat sejarah sebagai pesawat terbang pertama dengan kekuatan mesin yang mampu terbang dan mencapai ketinggian melebihi starting pointnya. Inilah kali pertama manusia berhasil mengalahkan gravitasi. Wrights bersaudara tetap melakukan perbaikan atas temuannya itu, seperti juga banyak ilmuwan di Perancis, Inggris, Jerman, Rusia, Australia, dan sebagainya. Namun, Wright Bros lah yang menarik perhatian setelah memukau masyarakat ramai di Paris. Ia kemudian menjual idenya kepada Departemen Pertahanan Amerika. Hasilnya, tak lama kemudian Angkatan Bersenjata Amerika memiliki beberapa “pesawat tempur” di mana sang pilot melempar bom dengan tangannya untuk menghabisi musuh di darat.

Ketika PD I meletus di tahun 1929, pesawat bersayap ganda sudah lazim ditemui. Kemudian di tahun 1926, Charles Lindberg untuk pertama kalinya melintasi Laut Atlantik dengan sukses. Inilah titik awal ketika pesawat diperlakukan sebagai alat transportasi, bukan sekedar hobi atau mainan seperti sebelumnya. Ketika PD II meletus di tahun 1940an, pesawat tempur sudah jauh lebih canggih. Airlines dengan propeller bermunculan. Dan di tahun 1950an, mesin jet (Boeing 707) mulai beroperasi dan istilah “jet set” atau transportasi jet mulai dikenal.

Pada tahun 1960 an, pesawat supersonik (Concorde) mulai beroperasi. Sayangnya, kendati Rusia telah berhasil meluncurkan satelit pertama (1957) dan Amerika sukses mendaratkan manusia di bulan (1969), perkembangan di dunia aeronautika nyaris mandeg. Memang benar bahwa keberhasilan Rusia dan Amerika tersebut lebih disebabkan oleh faktor politis (perang dingin) ketimbang faktor penemuan teknologi untuk peningkatan kesejahteraan umat manusia. Memang benar pula bahwa teknologi baru awalnya tumbuh dengan sangat lambat, kemudian mencapai titik di mana inovasi terus menghujani, dan tak lama kemudian mencapai tahap matang. Setelah itu perkembangan teknologi kembali berjalan dengan lambat. Periode antara tersebut, kalau dihitung, rata-rata sekitar 40 tahun.

Dengan menggunakan perhitungan di atas, seharusnya saat ini manusia mampu terbang dengan kecepatan hipersonik atau melampaui atmosfer menuju luar angkasa. Sayangnya, akibat dana penelitian yang mahal (atau nuansa politis yang kental), baik Rusia maupun Amerika tidak lagi ngotot mengembangkan space shuttle. Wahana angkasa memang menjadi monopoli tersendiri yang teramat mahal. Akan tetapi, bagi segelintir kalangan, bisa menjadi peluang bisnis milyaran (atau trilyunan) dolar.

Untuk mendapatkan pesawat angkasa yang jauh lebih murah dari gawean NASA dan para kontraktornya, digelarlah X-Prize dengan hadiah senilai US$ 10 juta bagi siapa pun yang mampu terbang setinggi 100 km atau lebih dengan membawa pilot dan 2 penumpang atau berat ekuivalennya. Ada banyak orang “gila” yang tertarik berlomba, salah satunya Burt Rutan yang didanai oleh Paul Allen.

SpaceshipOne buatan Rutan keluar menjadi pemenang. Dana yang digelontorkan lebih dari US$ 20 juta, tetapi motivasi untuk meraih peluang bisnis wisata angkasa luar menjadikan US$ 20 juta seolah-olah nothing. Proyek tersebut dilanjutkan dengan SpaceshipTwo yang bisa mengangkut hingga 8 orang dan akan siap di tahun 2007 atau 2008. Konon, Virgin Galactic sudah memesan 3 pesawat SpaceshipTwo.

Selain X-Prize, Bigelow -seorang jutawan pemilik hotel-hotel murahan- juga menggelar award serupa dengan hadiah US$ 50 juta plus kontrak membuat pesawat bagi siapa saja yang bisa membuat pesawat untuk mengangkut wisatawan mengelilingi bumi beberapa kali. Ia telah membuat perusahaan Bigelow Aerospace yang melakukan riset tentang bagaimana struktur bangunan yang tepat untuk hotel angkasa. Hasilnya cukup mengagumkan dan teknologinya dibeli NASA untuk perbaikan space shuttle. Tentu saja, harga ini jauh lebih murah daripada membeli dari kontraktor seperti Boeing atau Lockheed Martin. Bigelow sadar bahwa mimpi untuk membuat hotel angkasa tidak pernah bisa terwujud tanpa sistem transportasi yang murah.

Tentu saja ini semua bukan bualan omong kosong. Banyak perusahaan baru dengan 50 atau 100 karyawan jenius dan backup dana yang kuat dari investor bermunculan. Angkasa luar adalah milik masyarakat biasa, bukan lagi monopoli pemerintah atau negara. Dengan lahirnya industri baru yang padat otak dan padat modal, wisata angkasa luar bukan sesuatu yang mustahil. Saat ini, Rusia bisa membawa kita berjalan-jalan ke Stasiun MIR dengan harga US$ 20 juta. Tapi beberapa tahun mendatang, tarif tersebut akan menurun secara signifikan.

Tak lama lagi kita akan merasa “biasa” ketika mendengar orang-orang bekerja di angkasa luar, berbulan madu 100 km di luar bumi, atau menjadi pegawai hotel di bulan. Kolonisasi bulan atau kolonisasi Mars adalah masa depan. Kelak, eksplorasi dan eksploitasi barang tambang mungkin akan terjadi di bulan atau di planet lain yang memang sangat kaya akan mineral. Masa depan tersebut adalah milik industri kecil dengan kemampuan besar. Dan kalau 20 tahun belakangan orang terkaya dunia adalah Bill Gates, maka 20 tahun mendatang orang terkaya dunia adalah entrepreneur yang mampu berinovasi membawa manusia ke luar angkasa dengan biaya yang efektif dan efisien, serta mengemasnya dalam suatu layanan yang bernilai tambah

Jumat, 28 Mei 2010

Sejarah Jawa Barat

Jawa Barat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Jawa Barat
Lambang Jawa Barat
Lambang
"Gemah Ripah Repeh Rapih"
(Bahasa Sunda: "Makmur Sentosa Sederhana Rapi")
Locator jabar final.png
Peta lokasi Jawa Barat
Koordinat 8º 0' - 5º 40' LS
106º 0' - 109º 0' BT
Dasar hukum
Tanggal penting
Ibu kota Bandung
Gubernur H. Ahmad Heryawan
Luas 34.816,96 km² [1]
Penduduk 39.140.812 (2004) [1]
Kepadatan 1.124,19 /km² (2004)
Kabupaten 17
Kota 9
Kecamatan 558
Kelurahan/Desa 5.778
Suku Sunda (74%), Jawa (11%), Betawi (5%), Cirebon (5%)[2]
Agama Islam (96,51%), Protestan (1,24%), Katolik (0,70%), Buddha (0,24%), Hindu (0,10%).
Bahasa Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Betawi
Zona waktu WIB
Lagu daerah
Rumah tradisional {{{rumah}}}
Senjata tradisional {{{senjata}}}
Singkatan {{{singkatan}}}

Referensi: {{{ref}}}

Situs web resmi: http://www.jabarprov.go.id
(?)

Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan, dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini.[3][4]
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Sejarah
* 2 Geografi
o 2.1 Penduduk
* 3 Pendidikan
o 3.1 Perguruan Tinggi Negeri
o 3.2 Perguruan Tinggi Swasta
* 4 Pemerintahan
o 4.1 Kabupaten dan Kota
o 4.2 Daftar gubernur
o 4.3 Perwakilan
* 5 Pariwisata, Seni, dan Budaya
o 5.1 Pariwisata
o 5.2 Kesenian
o 5.3 Makanan
* 6 Lihat pula
* 7 Pranala luar
* 8 Referensi

[sunting] Sejarah

Temuan arkeologi tertua mengenai penghuni Jawa Barat ditemukan di Anyer dengan ditemukannya budaya logam perunggu dan besi dari sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) dapat ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon.

Jawa Barat pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.

Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara akibat serangan kerajaan Sriwijaya berdasarkan prasasti Kota Kapur (Tahun 686), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Ciserayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan sunda beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).

Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi ancaman kepada Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cirebon lepas dari Kerajaan Sunda atas bantuan Kesultanan Demak. Pelabuhan Cirebon kemudian menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian menjadi Kesultanan Banten. Untuk menghadapi ancaman Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak, Sri baduga Maharaja, raja Sunda saat itu meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan bangsa Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang dikenal dengan Luso-Sundanese Treaty, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut Padrao di tepi sungai Ciliwung di sekitar daerah Tugu.

Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan, menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.

Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda, dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.

Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.

Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.

Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.
[sunting] Geografi
Kawah gunung Tangkuban Parahu di Bandung

Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat.

Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
[sunting] Penduduk

Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur menggunakan Bahasa Sunda. Di beberapa kota di pesisir utara, dituturkan bahasa Jawa dialek Cirebon, yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Bekasi, sebagian Depok, dan Kabupaten Bogor bagian utara dituturkan bahasa Indonesia dialek Betawi.
[sunting] Pendidikan
[sunting] Perguruan Tinggi Negeri

* Universitas Indonesia (UI), Kota Depok.
* Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung.
* Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN Bandung), Bandung
* Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan lokasi kampus di,Bandung dan Sumedang.
* Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), d/h IKIP Bandung, Bandung.
* Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.
* Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS Bandung), Bandung.
* Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung (STSI Bandung), d/h ASTI Bandung, Bandung.
* Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), d/h Politeknik ITB Bandung,Bandung.
* Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN), d/h Politeknik Mekanik Swis-ITB Bandung, Bandung.
* Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
* Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon

Perguruan Tinggi Swasta

* Institut Teknologi Nasional (Itenas), di Bandung
* Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), di Tasikmalaya
* Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), di Bandung
* Universitas Katolik Parahyangan (Unpar),di Bandung
* Universitas Kristen Maranatha ,di Bandung
* Universitas Islam Bandung (Unisba),di Bandung
* Universitas Pasundan (Unpas), di Bandung
* [[Universitas Islam Nusantara (UNINUS), di Bandung
* Universitas Siliwangi (unsil), di Tasikmalaya
* Universitas Galuh (unigal), di Ciamis
* Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), di Bogor
* Universitas Pakuan (Unpak), di Bogor
* Uiversitas Komputer Indonesia (Unikom), di Bandung]
* Universitas Winaya Mukti (Unwim), di Jatinangor Sumedang
* Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), di Jatinangor Sumedang
* Universitas Sebelas April (Unsap), di Sumedang

Pemerintahan

Jawa Barat terdiri atas 17 kabupaten dan 9 kota. Kota-kota hasil pemekaran sejak tahun 1996 adalah:

* Kota Bekasi, dimekarkan dari Kabupaten Bekasi pada tahun 1996
* Kota Depok, dimekarkan dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999
* Kota Cimahi, dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2001
* Kota Tasikmalaya, dimekarkan dari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2001
* Kota Banjar, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis pada tahun 2002
* Kabupaten Bandung Barat, dimekarkan dari Kabupaten Bandung tahun 2007

Kabupaten dan Kota
No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Bandung Soreang
2 Kabupaten Bandung Barat Ngamprah
3 Kabupaten Bekasi Cikarang
4 Kabupaten Bogor Cibinong
5 Kabupaten Ciamis Ciamis
6 Kabupaten Cianjur Cianjur
7 Kabupaten Cirebon Sumber
8 Kabupaten Garut Garut
9 Kabupaten Indramayu Indramayu
10 Kabupaten Karawang Karawang
11 Kabupaten Kuningan Kuningan
12 Kabupaten Majalengka Majalengka
13 Kabupaten Purwakarta Purwakarta
14 Kabupaten Subang Subang
15 Kabupaten Sukabumi Pelabuanratu
16 Kabupaten Sumedang Sumedang
17 Kabupaten Tasikmalaya Singaparna
18 Kota Bandung Bandung
19 Kota Banjar Banjar
20 Kota Bekasi Bekasi
21 Kota Bogor Bogor
22 Kota Cimahi Cimahi
23 Kota Cirebon Cirebon
24 Kota Depok Depok
25 Kota Sukabumi Cisaat
26 Kota Tasikmalaya Tasikmalaya


Daftar gubernur
No. Nama Dari Sampai Keterangan
1. Mas Sutardjo Kertohadikusumo 1945
2. Datuk Djamin 1945 1946
3. Murdjani 1946
4. R. Mas Sewara 1946 1948
5. Ukar Bratakusumah - resize.jpg Ukar Bratakusumah 1948 1950 Masa PDRI
6. R. Mas Sewara 1950 1951
5. 27 sanusihardjadinata.jpg Sanusi Hardjadinata 1951 1956
6. Ipikgandamana.jpg Ipik Gandamana 1956 1959
7. Mashudi.jpg Mashudi 1960 1970
8. Solihin GP.jpg Solihin Gautama Purwanegara 1970 1974
9. Aang Kunaefi 1975 1985
10. Yogi Suardi Memet.jpg Yogie Suardi Memet 1985 1993
11. R. Nuriana 1993 13 Juni 2003
12. Danny setiawan.jpg Danny Setiawan 13 Juni 2003 2008
13. AhmadHeryawan.jpg Ahmad Heryawan 2008 2013


Perwakilan

Jawa Barat memiliki 91 wakil di DPR RI dari 11 daerah pemilihan dan empat wakil di DPD.

DPRD Jawa Barat hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 10 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai Kursi %
Partai Demokrat 38 34,9
Partai Golkar 16 14,7
PDI-P 15 13,8
PKS 13 11,9
PPP 8 7,3
Partai Gerindra 8 7,3
PAN 5 4,6
Partai Hanura 3 2,8
PKB 2 1,8
PKPB 1 0,9
Total 109 100,0
Pariwisata, Seni, dan Budaya
Pariwisata

Objek-objek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi di daerah Jawa Barat:

* Pantai Pangandaran, Ciamis
* Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi
* Gunung Tangkuban Perahu
* Puncak, Bogor - Cianjur
* Ciater, Subang
* Linggajati, kuningan
* Kebun Raya Bogor
* Taman Safari Indonesia
* Taman Wisata Mekarsari
* Keraton Kasepuhan, Cirebon
* Keraton Kanoman Cirebon
* Situ Patenggang, Ciwidey
* Cipanas, Garut
* Pantai Ujung Genteng, Sukabumi
* Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung
* Waduk Jatiluhur, Purwakarta
* Waduk Cirata, Cianjur
* Taman Bunga Nusantara, Cianjur
* Kebun Raya Cibodas, Cianjur
* Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Cianjur
* Talaga Warna, Puncak, Bogor
* Curug Cibeureum, Cipanas, Cianjur
* Observatorium Bosscha, Bandung
* Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang
* Kampung Toga, Sumedang
* Curug Maja, Majalengka
* Kawah Putih, Ciwidey

Kesenian
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar kesenian daerah Jawa Barat

* Pencak silat
* jaipong
* gamelan
* wayang golek
* Kuda Renggong
* Sisingaan
* kuda lumping
* Angklung
* Tari Topeng
* Degung
* Calung
* Tayub
* Cianjuran
* Tari Ketuk Tilu
* Rampak Kendang

Makanan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar makanan khas Jawa Barat

* Batagor
* Cireng
* Comro
* Misro
* Tape singkong (Peuyeum)
* Oncom
* Ubi Cilembu
* Mochi
* Dodol Garut
* Opak
* Wajit
* Rengginang

Lihat pula

* Daftar Provinsi Indonesia
Pranala luar

* (id) Situs resmi pemerintah provinsi
* (id) Situs Bandung Karate Club BKC BOGOR
* (id) Profil Demografi Jabar
* (id) Profil Ekonomi Jabar
* (id) Profil Wisata Jabar
* (id) Ekonomi Regional Jabar
* (id) Statistik Regional Jabar

Rabu, 26 Mei 2010

Bandoeng Lautan Api

SUATU hari di Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota Bandung menuju pegunungan di selatan. Beberapa tahun kemudian, lagu "Halo-Halo Bandung" ditulis untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta, yang telah menjadi lautan api.

Insiden Perobekan Bendera

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Kemerdekaan harus dicapai sedikit demi sedikit melalui perjuangan rakyat yang rela mengorbankan segalanya. Setelah Jepang kalah, tentara Inggris datang untuk melucuti tentara Jepang. Mereka berkomplot dengan Belanda (tentara NICA) dan memperalat Jepang untuk menjajah kembali Indonesia.


Berita pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dari Jakarta diterima di Bandung melalui Kantor Berita DOMEI pada hari Jumat pagi, 17 Agustus 1945. Esoknya, 18 Agustus 1945, cetakan teks tersebut telah tersebar. Dicetak dengan tinta merah oleh Percetakan Siliwangi. Di Gedung DENIS, Jalan Braga (sekarang Gedung Bank Jabar), terjadi insiden perobekan warna biru bendera Belanda, sehingga warnanya tinggal merah dan putih menjadi bendera Indonesia. Perobekan dengan bayonet tersebut dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia bernama Mohammad Endang Karmas, dibantu oleh Moeljono.

Tanggal 27 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR), disusul oleh terbentuknya Laskar Wanita Indonesia (LASWI) pada tanggal 12 Oktober 1945. Jumlah anggotanya 300 orang, terdiri dari bagian pasukan tempur, Palang Merah, penyelidikan dan perbekalan.

Peristiwa yang memperburuk keadaan terjadi pada tanggal 25 November 1945. Selain menghadapi serangan musuh, rakyat menghadapi banjir besar meluapnya Sungai Cikapundung. Ratusan korban terbawa hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal. Keadaan ini dimanfaatkan musuh untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi musibah.


Berbagai tekanan dan serangan terus dilakukan oleh pihak Inggris dan Belanda. Tanggal 5 Desember 1945, beberapa pesawat terbang Inggris membom daerah Lengkong Besar. Pada tanggal 21 Desember 1945, pihak Inggris menjatuhkan bom dan rentetan tembakan membabi buta di Cicadas. Korban makin banyak berjatuhan.

Bandoeng Laoetan Api

Ultimatum agar Tentara Republik Indonesia (TRI) meninggalkan kota dan rakyat, melahirkan politik "bumihangus". Rakyat tidak rela Kota Bandung dimanfaatkan oleh musuh. Mereka mengungsi ke arah selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946.


Kolonel Abdul Haris Nasution selaku Komandan Divisi III, mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Kota Bandung. Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota.

Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat dengan maksud agar Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Di sana-sini asap hitam mengepul membubung tinggi di udara. Semua listrik mati. Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu. TRI bermaksud menghancurkan gudang mesiu tersebut. Untuk itu diutuslah pemuda Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakkan gudang tersebut dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua pemuda itu pun ikut terbakar di dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal di dalam kota, tetapi demi keselamatan maka pada jam 21.00 itu juga ikut keluar kota. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota. Dan Bandung pun berubah menjadi lautan api.

Pembumihangusan Bandung tersebut merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI dan rakyat tidak akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar. Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini melahirkan lagu "Halo-Halo Bandung" yang bersemangat membakar daya juang rakyat Indonesia.

Bandung Lautan Api kemudian menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa pembakaran itu. Banyak yang bertanya-tanya darimana istilah ini berawal. Almarhum Jenderal Besar A.H Nasution teringat saat melakukan pertemuan di Regentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika), setelah kembali dari pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta, untuk memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris.

Jadi saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah, disitu timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia berpendapat, “Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api.” Yang dia sebut lautan api, tetapi sebenarnya lautan air”
A.H Nasution, 1 Mei 1997
Istilah Bandung Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret 1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman, menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi.

Setelah tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis berita dan memberi judul Bandoeng Djadi Laoetan Api. Namun karena kurangnya ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi Bandoeng Laoetan Api.

Senin, 10 Mei 2010

Photo Sim Kuring

Mobil VW

Mobil VW

Moil VW

Moil VW